Perencanaan Sengkang
Perencanaan Tulangan Sengkang
Sengkang atau yang biasa kita kenal di lapangan dengan
sebutan “begel” adalah tulangan yang tidak hanya berfungsi sebagai pengikat
tulangan longitudinal pada balok atau kolom tapi juga berfungsi untuk menahan
gaya geser pada struktur. Perencanaan tulangan Sengkang dihitung berdasarkan
besaran gaya geser pada suatu model
struktur yang menerima beban, beban berat sendiri atau beban lainnya. Bentuk
Sengkang tidak hanya berbentuk bujur sangkar saja, tapi juga terdapat bentuk
spiral dan persegi, bentuk Sengkang mengikuti bentuk penampang.
Pada kesempatan kali ini sesuai dengan post lalu yang
membahas tentang penulangan pada balok penulangan Tarik, bahwa post berikutnya
akan membahas tentang penulangan geser/Sengkang. Akan tetapi yang saya bahas
disini adalah penulangan Sengkang dengan bentuk persegi/bujur sangkar saja,
jadi kita tidak membahas tentang jenis penulangan Sengkang spiral dan persegi
Panjang, let’s do it.
Keterangan :
Vu = gaya geser terfaktor pada penampang
Vc = gaya geser yang disumbangkan beton
d = tinggi efektif (jarak dari tepi atas penanmpang ke
titik tengah tulangan)
q = beban luar termasuk berat sendiri
Diketahui suatu balok mempunyai nilai, Vu = 78,4 KN
Cek berapa beban yang dapat dipikul oleh beton, dengan
rumus :
Saya ambil nilai, d pada post yang lalu ttg penulangan
Tarik sebesar = 302 mm’
74444 x 10-3 ~ 74,44 KN.
Cek :
½ ø Vc = ½ x 0,6 x 74,44 = 22,33 KN
(jika nilai Vu lebih besar dari ½ ø Vc, maka
diperlukan tulangan Sengkang)
Vs =
Cek kemiringan diagram, m :
Vs =
Diasumsikan sebesar, 27,81 KN.
Jarak dari dukungan ke tempat diagram Vs = 0
Menentukan bagian bentang yang memerlukan Sengkang,
dengan rumus :
Kita asumsikan, kita menggunakan tulangan Sengkang D10
(As = 78,5 mm2)
Cek jarak setiap Sengkang
56,22 – (302)(10-3)(46,36) = 42,21 KN
S perlu =
Jarak tiap Sengkang = 196,57 mm’ ~196 mm’
Komentar
Posting Komentar